Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mau Mulai Investasi? Simak berikut ini

Mau Mulai Investasi? Simak berikut ini


Di zaman sekarang yang serba cepat dan keadaan ekonomi yang tidak tentu, dikarenakan efek dari pandemi covid-19 yang berkepanjangan, kita dituntut untuk lebih sadar dalam perencanaan keuangan. Salah satu yang bisa masuk dalam perencanaan keuangan anda adalah investasi. Masyarakat Indonesia sudah mulai melek investasi, Menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) setidaknya sudah ada 1,5 Juta lebih akun investor saham per November 2020. Data ini menggambarkan kalau banyaknya jumlah investor baru yang mulai berinvestasi di bursa saham. 

Investasi menurut waktunya dibagi menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka penjang. Beberapa jenis investasi jangka pendek antara lain:

1. Deposito

2. Tabungan

3. Obligasi

Mari kita bahas satu per satu beberapa investasi jangka pendek.

Investasi Jangka Pendek

Deposito

Deposito merupakan produk perbankan yang bertujuan untuk memberikan pilihan terhadap nasabah untuk menyimpan dana yang memiliki jangka waktu tertentu. Deposito tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu, karena deposito memiliki perjanjian untuk pencairan dana sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jangka waktu deposito ada berbagai macam, yaitu jangka waktu 1 bulan, jangka waktu 2 bulan, jangka waktu 3 bulan, jangka waktu 6 bulan, dan jangka waktu hingga 12 bulan.

Masing-masing bank memiliki ketentuan untuk nilai minimum deposito, biasanya nilai minimal untuk bisa deposito adalah 5.000.000 rupiah. Dengan suku bunga yang variatif sesuai dengan perjanjian masing-masing bank. Biasanya suku bunga deposito antara 3,5% - 5%. 

Beberapa bank juga menawarkan sistem rollover atau perpanjangan otomatis untuk jangka waktu deposito. Sehingga anda tidak perlu repot untuk memperpanjang secara manual.

Tabungan

Menabung di bank menjadi salah satu pilihan investasi jangka pendek yang paling populer. Gampangnya jika kita punya uang tunai bisa langsung kita setorkan ke bank. Beberapa bank juga menawarkan suku bunga antara 0,5% - 4% per tahun. 

Menabung di bank juga memiliki keunggulan yaitu mudahnya tarik tunai di ATM kapanpun dan di manapun. 

Minimal untuk menabung di bank sebenarnya tidak ada, namun terdapat peraturan saat membuka rekening bank dengan uang minimal setoran antara 50.000 – 500.000.

Obligasi

Obligasi adalah surat utang. Obligasi ialah pinjaman investor yang diberikan kepada suatu perusahaan. Secara tidak langsung investor juga bisa disebut dengan pemilik perusahaan. Namun tetap bergantung pada prosentase kepemilikan saham yang dimiliki investor tersebut.

Obligasi membutuhkan nilai minimal 1 juta rupiah dengan minimal tenor dua tahun ataupun 3 tahun. Tiap produk memiliki tingkat kupon yang beda.

Selain dari investasi di atas, sekarang sudah beredar juga investasi online. Secara teknis investasi online adalah investasi yang menggunakan sistem online, mulai dari pendanaan, hingga pencairan investasi bisa dilakukan secara online.

Investasi online sangatlah mempermudah anda menjadi investor. Anda tidak perlu keluar rumah, tinggal buka aplikasi, mendaftar, dan anda bisa langsung berinvestasi.

Beberapa produk yang yang ditawarkan dalam lembaga investasi online adalah 

1. Reksadana

2. P2P Lending

3. Obligasi Negara Ritel

4. Forex

5. Saham

6. Emas

Lalu bagaimana cara memilih investasi online yang aman?

Sistem online memang sangat memudahkan pengguna, namun beberapa resiko yang dapat dihadapi anda dalam investasi online, seperti investasi bodong dan lainnya. 

Cara untuk meminimalisir resiko tersebut adalah sebagai berikut:

Tips Memilih Lembaga Investasi Online

1. Terdaftar OJK

Aspek legalitas suatu perusahaan yang bergerak di bidang investasi online harus berbadan hukum dan masuk dalam OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Cara mengetahuinya anda dapat langsung menuju ke situs OJK untuk melihat daftar yang telah disetujui OJK.

Dengan begini anda minim resiko bertemu dengan lembaga investasi online bodong.

2. Prosentase Keuntungan 

Prosentase keuntungan dari suatu investasi memang adalah tujuan utama investor, namun harus anda perhatikan dalam prosentasenya. Jika keuntungan tidak wajar patut anda curigai. Karena prosentase keuntungan investasi rata-rata 10% sampai dengan 20% per tahunnya.

Jika di atas itu anda patut untuk curiga, namun bukan berarti semua yang menawarkan keuntungan di atas itu adalah investasi abal-abal atau bodong ya.

3. Mengerti Produk dan Skema Investasi

Lembaga investasi yang baik selalu mengerti produk dan skema dari investasi yang mereka tawarkan. Mereka bisa menerangkan secara rinci terhadap produk investasi. Memahami keuntungan dan resiko investasi yang ditawarkan.

Namun anda juga harus mencermati skema investasi yang ditawarkan. Jangan sampai skema investasi yang tidak jelas dan anda tidak mengerti malah menjadi pilihan investasi anda.

Nah itulah mengenai investasi. Apakah anda sudah berminat untuk mulai investasi?